Hati-Hati, Inilah 5 Modus Penipuan Asuransi yang Sering Dilakukan oleh Oknum Agen

Akhir-akhir ini tengah marak penipuan yang dilakukan oleh oknum agen asuransi dari berbagai perusahaan yang menyediakan layanan asuransi. Ada juga beberapa oknum tidak bertanggung jawab yang sering melakukan penyalahgunaan perannya sebagai agen. Apa saja modus-modus penipuan asuransi yang mereka gunakan?
Sebagai salah satu produk finansial, sebagian besar produk asuransi ditawarkan kepada masyarakat melalui jasa agen pemasar. Kehadiran para agen pemasar ini bisa membantu para calon nasabah untuk lebih memahami manfaat suatu produk asuransi. Para calon nasabah bisa menanyakan berbagai informasi mengenai produk asuransi dan konsultasi secara langsung tentang produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka, beragam manfaat yang ditawarkan suatu produk asuransi, cek saldo, cara klaim, tutup polis dan yang lainnya.
Namun, selain peran positif yang dilakukan oleh para agen asuransi ini, ternyata ada juga beberapa oknum tidak bertanggung jawab yang kadang mereka melakukan penyalahgunaan perannya sebagai seorang agen asuransi. Jadi, jika kamu akan membeli asuransi, maka sebelumnya Kamu perlu mengenali berbagai modus penipuan yang seringkali dilakukan oleh oknum agen asuransi tadi. Tujuannya adalah supaya kamu bisa terhindar dari kerugian yang besar dan agar Kamu tidak kapok membeli produk asuransi.

5 Modus Penipuan Asuransi yang Sering Dilakukan Oknum Agen

Penipuan-oknum-agen-asuransi
Apa saja modus penipuan asuransi yang sering digunakan oleh oknum agen tersebut? Simak selengkapnya berikut ini!

1. Menyarankan calon nasabahnya untuk tidak menyatakan kondisi kesehatan yang sesungguhnya ketika sedang mengisi formulir aplikasi polis asuransi

Untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para calon nasabah, agen asuransi biasanya akan menawarkan untuk membantu mengisi formulir aplikasi asuransi. Bagi oknum agen asuransi yang “nakal”, biasanya mereka akan menawarkan agar nasabah tidak terus terang perihal kondisi kesehatan yang sesungguhnya. Hal ini sering dilakukan agar calon nasabah bisa diterima oleh perusahaan asuransi. Namun, hal ini juga termasuk ke dalam aksi yang tidak jujur yang menjadi salah satu penyebab klaim asuransi ditolak, karena perusahaan asuransi merasa tidak ada “itikad baik”(utmost good faith) diantara kedua belah pihak, yaitu tertanggung dan penanggung.

2. Agen asuransi menyimpan premi untuk dirinya sendiri, dan tidak disetorkan ke perusahaan asuransi

Hal ini bisanya sering terjadi pada saat pertama kali si oknum agen asuransi mendapatkan calon nasabah. Agar kamu tidak terjebak modus penipuan asuransi seperti ini, maka Kamu harus menghindari melakukan transfer uang premi ke rekening pribadi milik agen asuransi, sebaiknya Kamu bayar dan transfer premi ke rekening milik perusahaan asuransi.

3. Ketika nasabah mau upgrade atau downgrade polis asuransi, oknum agen akan menerbitkan polis yang baru

Alih-alih akan melakukan upgrade terhadap polis asuransi milik kamu, biasanya oknum agen asuransi ini malah membuka polis yang baru sesuai dengan manfaat yang kamu inginkan. Hal ini bertujuan agar oknum agen tersebut bisa mendapatkan komisi atas pembukaan polis asuransi yang baru.
Secara sepintas, kamu mungkin tidak akan menyadarinya karena manfaat yang tertera pada polis asuransi kamu sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Cara paling mudah untuk mengetahui apakah polis milik kamu merupakan polis lama yang di upgrade atau polis baru adalah dari nomor polis yang tertera. Jika itu polis lama, maka nomor polis tidak berubah. Jika polis milik Kamu merupakan polis baru, maka nomor polis kamu akan berubah.Jika kamu cermat, maka hal ini tentunya akan merugikan kamu karena bisa jadi premi asuransi yang harus kamu bayar untuk polis baru ini jauh lebih tinggi seiring dengan bertambahnya usia. Jika polis asuransi kamu yang lama memiliki nilai tunai, maka kamu juga perlu waspada, karena bisa jadi nilai tunai dari polis asuransi Kamu yang lama tersebut ditarik untuk membayar premi polis Kamu yang baru.
Kamu bisa mengantisipasi kejadian yang satu ini. Jadi, biasanya ketika nasabah ingin mengajukan upgrade, maka perusahaan asuransi akan mengirimkan notifikasi pemberitahuan jika underwriter sedang mempertimbangkan permohonan upgrade polis milik kamu. Ketika kamu sudah menerima notifikasi, periksa nomor polis yang tercantum, apakah nomor polis tersebut masih sama dengan polis Kamu yang lama atau bukan. Jika tidak sama, maka Kamu harus segera laporkan hal ini ke pihak customer service agar mereka bisa segera menangani kasus seperti ini. Jika polis baru milik kamu sudah terlanjur terbit dengan nomor yang berbeda, maka Kamu harus langsung melaporkan hal ini juga dan meminta kepada pihak perusahaan asuransi untuk mengganti kerugian yang kamu tanggung. Biasanya, perusahaan asuransi akan segera memberikan sanksi kepada oknum agen yang nakal seperti ini.
Kamu juga bisa mencegah hal seperti ini dengan cara membaca secara teliti setiap formulir atau dokumen yang diberikan oleh agen untuk kamu tanda tangani. Hindari untuk memberikan tanda tangan Kamu pada dokumen atau formulir asuransi yang masih kosong, dan jangan sembarangan memberikan tanda tangan pada dokumen atau formulir yang kamu belum baca dan tidak memahami isinya.

4. Oknum agen asuransi juga sering menyarankan nasabahnya untuk pindah asuransi

Modus penipuan asuransi oleh oknum agen selanjutnya adalah menyarankan nasabahnya untuk pindah asuransi. Tujuannya juga sama, yaitu agar si oknum agen bisa mendapatkan komisi pembukaan polis asuransi yang baru. Biasanya, mereka akan membujuk para nasabahnya untuk pindah dengan menjanjikan pelayanan yang lebih prima, seperti yang oknum agen tersebut sampaikan pada saat nasabah bergabung di perusahaan asuransi yang lama. Nasabah yang merasa khawatir akan menemukan masalah pada saat akan melakukan klaim asuransi jika tidak dibantu oleh si oknum agen asuransi, sering kali terbujuk rayuan yang satu ini. Padahal, perusahaan asuransi yang kredibel tentunya akan membantu setiap nasabahnya, walaupun agennya sudah berganti.
Lalu, berpindah asuransi dari perusahaan satu ke perusahaan asuransi yang lainnya juga sangat berisiko, hal ini akan membuat premi yang harus kamu bayar semakin tinggi dan mahal seiring dengan bertambahnya usia. Setiap produk asuransi juga menawarkan manfaat yang berbeda dan unik. Jika Kanmu pindah asuransi, maka akan membuat kamu berisiko melepas suatu manfaat yang tidak ditawarkan oleh asuransi yang baru.

5. Oknum agen asuransi tidak menjelaskan secara rinci tentang produk asuransi yang dia jual ke nasabahnya, khususnya pada asuransi investasi atau unit link

Lagi dan lagi, hal ini bisa saja terjadi karena oknum agen tidak menerangkan produk asuransi yang mereka tawarkan dengan detil karena ingin mendapatkan hasil penjualan yang cepat, sehingga dia bisa mendapatkan komisi. Agar calon nasabahnya bisa tertarik dan tidak berubah pikiran lagi, maka biasanya oknum agen asuransi akan memberikan ilustrasi yang paling “indah”, yaitu jika investasi calon nasabah berkembang secara optimal. Dengan asumsi investasi berkembang dengan maksimal, maka nasabah cukup bayar premi asuransi secara tunai selama 10 tahun saja, kemudian pembayaran premi asuransi Kamu yang selanjutnya bisa diambil dari nilai tunai.
Seringkali oknum agen asuransi tidak menjelaskan fakta bahwa investasi juga hasilnya bisa merugi. Unuk menghindari hal ini, sebaiknya kamu mempelajari terlebih dahulu dengan baik ilustrasi atau proposal asuransi yang diberikan oleh oknum agen. Jika ada yang tidak Kamu mengerti dari ilustrasi atau proposal yang diberikan oleh agen, maka Kamu bisa tanyakan langsung ke agen sampai mendapatkan kejelasan yang dapat Kamu pahami.

Penutup

Itulah lima modus penipuan asuransi yang sering digunakan oleh para oknum agen asuransi yang tidak bertanggungjawab. Hati-hati pada saat Kamu akan membeli asuransi, lebih baik Kamu membekali diri terlebih dahulu dengan edukasi.
Tetapi Kamu tidak perlu khawatir, karena masih banyak agen asuransi yang jujur dan bertanggungjawab atas nasabah mereka.